Selasa, 26 April 2011

Bimbingan Konseling (BK) ??


Maksud
Bimbingan itu mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain dan dapat dilakukan oleh semua orang. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan untuk memecahkan masalah masalah pribadi dan dilakukan oleh seorang konselor.
Jadi, bimbingan konseling diartikan sebagai pelayanan khusus yang terorganisasi sebagai bagian integral dari suatu lingkungan sekolah, yang tugasnya adalah meningkatkan perkembangan siswa-siswa dan membantu mereka ke arah penyesuaian yang adekuat dan pencapaian prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan potensi mereka masing-masing. 

 Bagaimana dengan tujuan bimbingan konseling di Perguruan Tinggi??

Tujuan Bimbingan Konseling  di PT bagi mahasiswa menurut G.W Young (1970) adalah :
1.       Membantu mahasiswa mengambil keputusan mengenai pilihan karir, pilihan program pendidikan , dan masalah lain yang menyangkut keputusan pendidikan;
2.       memungkinkan mahasiswa lebih efektif dalam berinteraksi dengan orang lain;
3.       membantu mahasiswa mendapat pemahaman diri dan penerimaan diri;
4.       membantu mahasiswa untuk meningkatkan ketrampilan dari segi akademik maupun sosial , dan
5.       memberi dukungan mahasiswa mengatasi krisis emosional.
SuSumber :
Sukadji, Soetarlinah. 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (L.P.S.P3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia : Depok
 





 S



Selasa, 19 April 2011

Pendidikan Anak Usia Dini & Psikologi Sekolah


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yanag dilakukan melalui: pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani & rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sesuai dengan (UU-RI Nomor:20 tahun 2003-pasal 1.14)

  Tujuan Pendidikan
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Menurut teori Kohlberg tentang perkembangan kognitif dalam perkembangan moral. 3 level dan tahap perkembangan moral menurut Kohlberg, yaitu :

Preconventional reasoning, merupakan level terbawah dari perkembangan moral dalam teori Kohlberg. Pada tahap ini anak tidak menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral. Penalaran moral dokontrol oleh hukuman dan ganjaran eksternal.
Conventional reasoning, merupakan tahap kedua dalam teori Kohlberg. Pada level ini internalisasi masih setengan-setengah. Anak patuh secara internal pada standar\ tertentu, dimana standar itu dibuat oleh orang tua atau guru.
Postconventional reasoning, merupakan level tertinggi dalam teori Kohlberg. Pada level ini moralitas telah sepenuhnya diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar eksternal.

Psikologi Sekolah & Bimbingan Belajar

Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan dan psikologi sekolah ? 

Psikologi Pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan. Sedangkan psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.

Apakah perbedaan psikologi pendidikan dengan psikologi sekolah ?

Psikologi pendidikan mencakup pembelajaran dan pemahaman tentang pendidikan secara garis besar, sedangkan psikologi sekolah itu lebih fokus pada lingkungan sekolahnya, lebih ke siswanya atau bagaimana metode yang digunakan guru pada saat memberi pengajaran disekolah.

Perbedaan peran dan tugas psikologi pendidikan dan psikologi sekolah  ?

Psikolog pendidikan harus tahu dan memahami kondisi siswanya, memahami perbedaan indiidual, implikasi perbedaan fisik dan psikologik antara laki-laki dengan perempuan, dan perbedaan peran dan harapan antar keduanya.  Psikolog sekolah bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru dalam mengajar. Peran psikolog itu harus mampu meningkatkan kualitas sekolah, istilahnya supaya sekolah itu bermutu dengan baik. Caranya kita bisa melakukan evaluasi sekolah, komponen-komponen di sekolah yang menjadi penghambat dan meningkatkan kualitas sekolah.Tugasnya memberikan bimbingan kepada siswa di sekolah (Seperti, guru BK/BP), melakukan wawancara dengan siswa, guru, orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa, mengobservasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya serta dapat melakukan pelaksanaan tes.

Sumber :
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta Putra Grafika: PT Fajar Interpratama Offset.
http://ibanezs.multiply.com/journal/item/6/ilmu_psikologi
Sukadji, S. (2000).Psikologi pendidikan dan Psikologi sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selasa, 12 April 2011

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ...


Ketidakmampuan Belajar
Learning diasbility merupakan ketidakmampuan belajar, berdasarkan definisinya, anak yang menderita gangguan belajar :
1.       Punya kecerdasan normal atau diatas normal
2.       Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau biasanya beberapa mata pelajaran.
3.       Tidak memiliki problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental
Inklusi merupakan sebuah cara untuk mendidik anak dengan pendidikan spesial di kelas reguler.
Mendidik Anak Berbakat
Empat opsi program untuk anak berbakat adalah :
·         Kelas khusus.
·         Akselerasi dan pengayaan di kelas reguler.
·         Program mentor dan pelatihan.
·         Kerja/studi dan/atau program pelayanan masyarakat.
p


Permasalahan :
Bagaimana tanggungjawab seorang pengajar yang mengemban tugas memberikan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus?
Solusi :
Seperti yang dijelaskan pada buku J.W Santrock pengajar  harus bisa memahami dan menerima anak yang menderita ketidakmampuan dan mempelajari tipe-tipe anak dengan ketidakmampuan dikelas. Pengajar juga harus bisa menciptakan suasana baru dan susun kelas secara efektif.

Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta Putra Grafika: PT Fajar Interpratama Offset.

Selasa, 05 April 2011

fenomena ;Mengapa Pelajaran Matematika Itu Dibilang Sulit

Riri Amaliah (10-003)
cut rafyqa (10-005)
rizqi chairiyah (10-007
 Bisa saja karena Matematika itu sudah terlanjur mendapat citra buruk dimata sebagian siswa.
 “Kenapa citra Matematika begitu buruk di mata sebagian siswa kita? “
1. Faktor Matematika itu sendiri.
      Matematika menuntut banyak analisa, perhitungan, dll (banyak siswa yang cenderung memilih menghafalkan dari pada berhitung). Lalu adakah cara untuk membuat Matematika (benar-benar sebagai ilmu) menjadi lebih menyenangkan? Tunggu tulisan/posting saya selanjutnya tentang ini.
2. Faktor guru
        Guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan (sebenarnya lebih tepatnya pengajaran). Penguasaan materi yang dicapai siswa tentu saja sangat tergantung pada guru. Ada hal yang saya soroti dari faktor ini, yaitu tentang perilaku guru.
3. Faktor siswa itu sendiri
      Hal yang saya soroti di sini adalah sugesti dan motivasi.
      Banyak siswa yang sudah terbujuk legenda turun temurun kalau Matematika itu sulit dan gurunya menyebalkan. Legenda itu  benar-benar telah men-sugesti siswa sehingga mereka cenderung kalah sebelum bertanding. Siswa cenderung terlanjur berpikir Matematika sulit sebelum mereka benar-benar mencoba Matematika.
      Yang kedua adalah motivasi. Sepertinya motivasi siswa untuk menaklukkan Matematika masih rendah, siswa baru tergopoh-gopoh mengejar Matematika setelah pemerintah menetapkan standar minimal kelulusan. Jadi tetap banyak manfaatnya juga pemerintah menetapkan standar kelulusan, setidaknya itu bisa menjadi pemicu siswa lebih rajin belajar Matematika.

Pembahasan :
Menurut pandangan psikologi pendidikan :Teori yang digunakan adalah teori prinsip konstruktivisme(Strategi Pengajaran) yang dikemukakan oleh Willian James dan John Dewey yang menyatakan bahwa guru bukan sekedar memberi informasi kepikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan dan berfikir secara kritis .Jadi guru sebagai fasilitator dapat membimbing anak agar bisa memahami pelajaran matematika, agar anak tersebut tidak menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit . Banyak alternatif yang bisa membuat seorang anak lebih mudah memahami pelajaran tersebut,salah satunya belajar sambil bermain dengan otak kanan .

Menurut pandangan psikologi keluarga
Keluarga dapat memberikan motivasi dan mengubah pola fikiran anak tersebut agar dapat memahami kalau pelajaran matematika itu tidak sesulit yang mereka bayangkan.
Menurut pandangan psikologi Lingkungan
Seorang anak dapat lebih bisa mengerti akan pelajaran tersebut apabila teman sebayanya yang ia lihat sebagai panutan mengerti akan pelajaran yang ia anggap sulit tersebut, akhirnya ada motivasi instrisik yang memacu ia untuk bisa memahami pelajaran matematika yang ia cab sulit.

referensi :
http://deking.wordpress.com/2007/03/07/kenapa-matematika-sulit-tentang-matematika-part-2/
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta Putra Grafika: PT Fajar Interpratama Offset.