Selasa, 08 Maret 2011

BERCERITA TENTANG KOTA MEDAN


Traffic Light di Medan Makin Semraut
Sebenernya traffict light berfungsi untuk mengatur jalannya lalulintas. Kalau sekarang pengguna jalan yang mengatur jalannya traffict light. Terutama pengguna kendaraan bermotor dan para pengguna angkutan umum .
MEDAN|OB – Traffic light (lampu lalulintas) di sejumlah persimpangan Kota Medan seringkali mengalami kerusakan alias padam akibatnya padam sejumlah lampu traffic light tersebut lalu lintas menjadi semraut dan macet.
Pantauan wartawan di lapangan di sejumlah persimpangan Kota Medan, seperti Simpang Kesawan, Simpang Asrama zipur, di depan SPBU Pulo Brayan atau Jalan Yos Sudarso dan Simpang Teuku Amir Hamzah di mana lalu lintas terlihat merayap dan semraut.

Pengguna Jalan Lewati Garis Pembatas


SEJUMLAH pengguna jalan menunggu giliran lampu hijau untuk jalan di persimpangan jalan. Masih banyak pengguna jalan di Medan melanggar peraturan lalu lintas untuk berhenti di garis putih pembatas jalan. Diharapkan kesadaran pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas seperti ini demi keselamatan bersama para pengguna jalan.
Wah ..wah ...
Lebih cepat lebih baik, jadi lewat pembatas jalan itu jalan terbaik .Mungkin itu pendapat sebahagian pengguana jalan.

Berani naik angkot di Medan?

by mr. sectiocadaveris


Pernah tahu bagaimana rasanya naik kendaraan ugal-ugalan melawan arah lalu lintas di jalan raya? Ngebut di gang kecil  namun kecepatannya seperti di jalan tol? Hingga balapan dengan kendaraan sejenis dengan selisih jarak kurang dari semeter? Kalau belum, menurutku kalian harus mencoba naik kendaraan yang satu ini.

Namun sayangnya tingginya manfaat tersebut tidak diimbangi dengan perilaku berlalu lintas yang terpuji; mobil-mobil ‘malang’ ini justru dikendalikan oleh para sopir yang rada-rada ekstrem dalam mengemudi. Yang kumaksud dengan ekstrem di sini bukan cuma sekedar kecepatan tinggi, melainkan hampir membahayakan nyawa seisi umat pengguna jalan raya di sekitarnya.
Mungkin karena jumlah angkot ini sudah kebanyakan (dibanding jumlah penumpang hariannya), nggak heran setiap sopir akan selalu saling berlomba mencari sewa (*penumpang). Tidak peduli jalan besar atau jalan kecil, apabila ada dua angkot yang bersebelahan/beriringan, maka siap-siaplah menyaksikan cuplikan adegan The Fast and The Furious di jalan raya. Mereka akan saling kebut-kebutan, saling mendahului dalam mencari penumpang. Nggak tanggung-tanggung, kecepatannya bisa sampai 6o-70 km/jam di jalan yang lebarnya cuma dua jalur (bolak-balik), bahkan masuk ke jalur yang berlawanan untuk mendahului saingannya (alias: berjalan ngebut di sebelah kanan). Jarak antar mobil bisa kurang dari semeter! Apabila dalam aksinya tersebut sang sopir melihat ada penumpang yang hendak naik (atau ada yang mau turun), maka mereka akan berhenti mendadak tanpa melihat kaca spion terlebih dahulu. Yang penting dapat duit! Kebiasaan yang berbahaya ini selalu berulang, nggak heran setiap hari ada saja kejadian tabrakan dan kecelakaan, baik antara sesama angkot, maupun angkot dengan kendaraan lain. Anda penumpang yang berada di dalam kendaraan, bersiap-siaplah mengikuti uji nyali. Dan buat yang sedang berkendara di sekitar angkot, lebih baik menjauh demi keselamatan nyawa(mu). Orang waras kan selalu mengalah, bung!
Selain ugal-ugalan, kendaraan ini juga sering menyerobot jalan orang lain. Bahkan pernah hingga naik ke trotar yang semestinya tempat pejalan kaki. Alkisah angkot tersebut ingin belok kiri di persimpangan lampu merah (*peraturannya belok kiri boleh jalan terus), namun karena terhalang oleh kendaraan lain dan menyisakan celah hanya sekitar 0,5 meter untuk lewat, maka separuh kiri angkot tersebut memanjat  trotoar setinggi agar bisa lewat. Mirip-mirip aksi off-road dengan mobil 4×4. Berbahaya memang, apalagi buat pejalan kaki yang kebetulan lewat.
Di persimpangan, kendaraan ini juga terkenal kurang disiplin. Kebetulan kebanyakan persimpangan lampu merah di Medan menggunakan timer yang memungkinkan para pengendara menghitung lamanya lampu merah dan hijau. Apabila angkot ini sedang melaju kencang menuju perempatan, di mana timer menujukkan lampu hijau tinggal tersisa 1 detik lagi, maka mereka akan memaksakan kendaraannya untuk menerobos perempatan tidak peduli akan ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Atau sebaliknya, setelah antri sekian lama di lampu merah, begitu berganti lampu hijau mereka akan membunyikan klakson sekeras-kerasnya untuk menyuruh kendaraan lain minggir (padahal lagi sama-sama antri lho).
Dari segi keamanan berkendara dan menumpang, bagian dalam angkot juga rada-rada berbahaya. Tidak ada sabuk pengaman untuk yang duduk di depan. Tidak ada pegangan untuk yang duduk di dekat pintu masuk. Malahan, beberapa angkot meletakkan tangki bensinnya di depan (di samping sopir). Hal ini banyak terdapat pada angkot tua (jenis hijet), di mana bensin disimpan dalam jerigen di kabin depan lalu dialirkan menggunakan selang tipis ke mesin. Seakan dianggap kurang berbahaya, si sopir merokok pula sambil menyetir. Hanya tinggal tunggu nasib, percikan abu rokoknya akan masuk menyelusup ke dalam jerigen bensin. Dan angkot tersebut akan berubah menjadi bom raksasa. :-(
Perilaku verbal para sopir juga banyak yang tidak terpuji. Tidak semua sopir, memang, namun kebanyakan mereka sering mengeluarkan makian/perkataan yang tidak pantas didengar jika dalam kondisi tertekan (misalnya: lampu merah yang tak kunjung berganti, atau kemacetan, atau uang setoran yang belum terkumpul). Anda yang baru pertama kali pasti terkejut mendengarnya. Siap-siap saja menerima mendengar makian cabul atau bernada merendahkan lainnya dari mulut mereka.

Aku jadi teringat akan sebuah humor tentang sopir angkot yang ugal-ugalan. Dikisahkan sopir angkot tersebut menghadap malaikat pada hari kematiannya. Ketika ditanya oleh malaikat, apakah mau masuk surga atau neraka, dengan entengnya sopir tersebut menjawab ingin masuk surga. Alasannya, selama ia mengemudi, para penumpangnya jadi banyak yang taat dan berdoa kepada Tuhan (minta diberi keselamatan selama perjalanan). :mrgreen:



Taman di Medan Jadi Lokasi Pacaran Pelajar

Sekali waktu berjalan-jalanlah ke taman-taman kota yang tersebar di Kota Medan. Pada saat jam tertentu, jangan terkejut jika melihat dua orang pelajar berlainan jenis tanpa sungkan memperlihatkan kemesraan. Pemandangan yang belakangan seperti begitu akrab di mata publik ini, haruskah terus dibiarkan?
“Banyaknya taman-taman di Kota Medan yang dijadikan tempat “pacaran” oleh sejumlah pelajar harus menjadi perhatian yang serius oleh segenap pihak, baik itu pemerintah kota, hingga orangtua.


24 komentar:

  1. riri,,,,
    ^0^
    beritanya benar.benar sangat aktual tajam dan terpercaya...

    like this,,,
    great information...
    :D

    BalasHapus
  2. masalah klasik
    tp nice post gan..!

    BalasHapus
  3. bagus ri:)
    sangat menambah wawasanku tentang kota Medan, khusus na aku yg baru dsni, good job!

    BalasHapus
  4. haha.
    cm abang angkot dan Tuhan yg tau kpn angkot ny belok dan berenti :D

    BalasHapus
  5. bagussss x ri.......

    jd lebih tw dech tentang kota medan....

    hehehehe...

    BalasHapus
  6. Setuju, naik angkot emg ngeri.. berasa disetirin sama org mabuk.. --"

    BalasHapus
  7. OK saNgat riii
    hee hee
    apa laGi taman yg jd t4 pacaran para pelajar atw pun umum, dikoran juga ada lho
    hee hee
    seep manTabh ri :)

    BalasHapus
  8. Hhaha...
    Unik juga tuh ri mengupas kota Medan..
    Jadi bisa tahu lbh banyak n lebih hati2..
    Tp gara2 baca ini jd tkt naik kendaraan nih..hhehe

    BalasHapus
  9. keren ya ri, bahasannya
    peduli ma lingkungan sekitar
    good job girl :)

    BalasHapus
  10. Informatif banget Ri :)

    BalasHapus
  11. mantap rii ....
    memang udah seharusnya kesemrautan kota Medan jadi wacana penting buat kita.
    apalagi petinggi-petingginya yang cuma janji palsu !!!
    cuma bisa makan uang rakyat.
    yukkk, kita benahi mulai dari hal kecil yang bisa kita lakuin...
    :D

    BalasHapus
  12. hmm.. nice post.. keren..wkwkwk

    BalasHapus
  13. kereen ri .
    aku paling benci yg namanya macet ri .
    informasi yg bagus ri . :)

    BalasHapus
  14. mantap riri..
    ga nyangka klo riri ngepost kek ginian juga..
    :)

    hahhahahh...
    thx2..

    btw, gambar ke 4 ntuh,
    lucu yya...

    BalasHapus
  15. foto terakhir ga lulus sensor..
    wkwkwk
    Good post!
    Mari berkomentar.

    BalasHapus
  16. sbg pengguna kereta , sy merasakan tiga hal diatas sering terjadi dan sudah menjadi penyakit kota medan yang susahj dihilangkan.nice info ri:)

    BalasHapus
  17. Riri..
    ...posting yang 'unik'....
    idenya baik, gambarnya juga 'memanggil' untuk pembaca menelusuri isi posting-mu....

    mmmm dari pilihan huruf dan tata letaknya....
    sepertinya relevan dengan isinya....

    ..filosofi 'semrawut'nya SEMPURNA... :)

    performa yang luar biasa Riri..
    take care

    BalasHapus
  18. wah, pengambilan idenya bagus ya...
    cock untuk saat ini dan seterusnya... untuk menjadi pertimbangan...

    BalasHapus
  19. wiidiii... angkot versi "The Fast and The Furious"..
    mantab cakk...^^

    BalasHapus
  20. makasih buk ...
    buat comment'a ..
    mksih ug tmen" ..
    yah mf fto trakhir gk disensor ,sngaja ...hhe
    gk seru klo disensor ..

    moga supir angkot pd tau kkhwatiran pnumpang akn cra ia mngemudi ..
    n' moga traffict light klihatan lbih brguna lgi ..
    :))

    BalasHapus