Jamur tiram merupakan
salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang
sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah
diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya
sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
Jamur terdiri dari bermacam- macam
jenis, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Jamur yang merugikan antara lain karena bersifat patogen yaitu dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Diantara jamur yang
menguntungkan manusia misalnya : penicillium yang menghasilkan antibiotik
penisilin, jamur-jamur yang berperan dalam proses fermentasi makanan seperti
kecap, tempe, tape, tauco dan lain-lain. Bahkan banyak jenis jamur yang dapat
dikonsumsi antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shiitake, jamur
agaricus (campignon) dan jamur
merang.
Dewasa ini budidaya jamur (Mushrooming the mushroom) yang dapat dimakan
telah banyak dilakukan orang yaitu dengan menggunakan limbah pertanian sebagai
media tumbuhnya. Budidaya jamur yang dapat dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan
pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola komsumsi pangan rakyat. Dari
analisa menunjukkan bahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada daging
sapi dan domba, bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam
sayuran. Jumlah proteinnya dua kali lipat protein asparagus, kol, kentang dan
empat kali lipat daripada tomat dan wortel serta enam kali lipat dari jeruk.
Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga, kalium dan kapur, kaya
vitamin B dan D, sejumlah enzim tripsin yang berperan sangat penting pada
proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya rendah.
Didanai Rp. 6.000.000 dan sedang berjalan . Doai proposal kelanjutannya lulus yaa ^_-